Taukah kamu, bahwa mempertahankan situasi agar bisa terus bersamamu itu begitu susah. Taukah kamu, bahwa mempertahankan untuk terus mengobrol denganmu itu begitu sulit. Dan taukah kamu, bahwa seringkali aku menangisimu saat malam mulai menyambut.
Mengagumi memang tak semudah yang aku bayangkan. Kau terlalu jauh untuk kurengkuh namun juga terlalu dekat untuk kuabaikan. Semua ini bagaikan ilusi bagiku. Aku dapat menikmati tawamu namun aku tak bisa memilikimu. Aku dapat merasakan sentuhanmu namun aku tidak bisa mendapatkan hatimu.
Haruskah cinta ini kusampaikan. Haruskah rindu ini kuungkapkan.
Namun aku hanyalah seorang pengecut yang mengagumimu secara diam-diam dan hanya mampu menuliskan namamu di buku usangku. Aku tlah mencurangimu, mencuri segala kesempatan untuk menikmati sosok manismu. Jadi, salahkah jika perasaan ini terus tumbuh subur dalam hatiku sedangkan nyaliku semakin ciut untuk dapat mengungkapkannya padamu. Ah, cinta seharusnya tak pernah salah, mungkin hanya waktunya yang kurang tepat.
Sering ku berfikir, betapa beruntungnya wanita yang mampu mencuri hatimu, mendapatkan semua perhatianmu, dan menjadi ratu dihatimu. Menari-nari bersamamu di hamparan kehidupan yang penuh warna. Membincangkan indahnya bintang dilangit malam. Dan menemanimu melewati segala peliknya permasalahan hidup.
Bolehkah jika ku berharap untuk menjadi wanita itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar