Kali ini saya mau membuat catatan tentang buku yang baru saja selesai saya baca. Isi buku ini berupa cerita-cerita pendek berdasarkan kisah nyata penulisnya. Buku cantik bersampul warna orange ini berjudul "Ibu, Doa yang Hilang", penulisnya adalah Bapak Bagas Dwi Bawono.
Pertemuan dengan buku ini sangat tidak disengaja, karena saya memang belum pernah dengar buku ini dan saya juga belum pernah dengar penulisnya. Namun sore itu ketika saya sedang ke togamas untuk mencari komik dan alat tulis, saya dipertemukan dengan novel ini. Setelah mendapatkan komik yang saya cari, saya masih berputar-putar untuk melihat koleksi yang lain, dan saya terhenti sejenak di bagian rak Novel. Mata saya terpaku pada salah satu koleksi yang dipajang di rak baris kedua dari bawah, buku itu menyala di mata saya dan judulnya membuat saya terhenyak.
Ya, sejak berpulangnya ibu saya, kata "ibu" menjadi kata magic yang selalu mampu menguras emosi saya. Dengan langkah pelan, saya mendekati rak tersebut dan duduk bersimpuh didepannya. Masih terpaku membaca judulnya berulang kali, sebelum akhirnya saya meraih buku tersebut. Secepat kilat saya membalik buku tersebut, berharap bisa segera membaca sinopsisnya. Namun alih-alih mendapatkan sinopsis yang menarik, saya justru disuguhi berbaris-baris review dari orang-orang yang telah mengetahui isi dari buku ini. Dan reviewnya sukses membuat dada saya sesak dan mata ini terasa panas. Tanpa mempertimbangkan ulang, buku itu telah berada didalam tas belanja bersama dengan komik dan barang lain.
Ini tampilan bukunya
Sesampai dirumah, tidak sabar untuk membuka buku ini. Pelan-pelan saya membaca buku ini karena tidak ingin ketinggalan satu momenpun dari kalimat-kalimat yang tersaji. Dan ini pertama kalinya saya membaca kata pengantar dan ucapan terimakasih, biasanya bagian ini selalu saya abaikan. Saya menemukan 29 judul cerita pendek di daftar isinya dan ke 29 cerita pendek inilah yang mampu menguras emosi saya selama membacanya. Bahkan semalam saya sempat menangis teringat ibu saya selepas membaca salah satu cerita didalamnya. Setiap cerita dikemas dengan baik dan begitu sederhana, namun mampu menggambarkan setiap makna yang ingin disampaikan dalam tulisan tersebut. Berdasar yang saya tangkap, Bapak Bagas begitu mengagungkan sosok ibu dan begitu menghargai hadirnya dalam kehidupan ini dan saya sangat setuju dengan sikap tersebut. Ibu memang sosok yang tidak akan terganti dan selalu memberikan kenangan manis tak terlupakan.
Saya tidak ingin membahas covernya ataupun font judulnya karena menurut saya tampilan depannya sudah cukup apik, dan bagi saya covernya ini mampu menggugah perasaan yang terdalam. Yang saya kagumi adalah isi dari buku ini yang benar-benar menarik dan berbobot. Setiap cerita dituangkan dengan begitu detil dan selalu diselipkan nilai-nilai baik dan diakhiri dengan kalimat yang mengena.
Ini salah satu buku terbaik yang pernah saya baca. Terimakasih untuk Bapak Bagas yang telah menuliskan buku ini.
"Aku tau suatu saat semua akan pulang, namun aku tak pernah siap menerima kenyataan akan kepulangan ibu" - Bagas D.B
Semoga catatan ini bermanfaat, see yaaaa.... ^^